Adik yang malang

      Adik bukanlah seorang anak yg terlalu pandai tapi ia ingin sekali menjadi seorang anak yang pandai apalagi di pelajaran Matematika. Pada suatu hari adik akan menghadapi ujian tengah semester, pada hari pertama UTS, adik merasa bisa mengerjakan soal itu, hari kedua pun berjalan lancar seperti yang kemarin. Nah pada saat malamnya adik menunggu kedatangan seseorang yaitu kakaknya. Adik sambil belajar untuk menghilangkan bosan menunggu, lalu adik menonton tv.
      kakak pun tiba, adik sangat senang ketika kakaknya datang. Ia gembira karena akan belajar Matematika dengan kakaknya. Selang beberapa menit kakak pun mulai mengeluarkan teriakan atau mengomel karena adik tidak bisa mengerjakan soal yg diberikan oleh kakaknya. Adik pun berkata dlm hatinya "kenapa kalo kakak mengajar di tempat bimbel dia bisa sabar, penyayang kepada murid yg diajarkannya, tapi KENAPA kalo mengajarkan adiknya sendiri selalu marah-marah seakan-akan adik itu bukan adik kandungnya" adik pun terdiam saat dimarahi oleh kakaknya. Tiba-tiba mama pun datang melihat adik sedang belajar, mama melihat adik sedang di marahi oleh kakaknya, kemudian mama pun memarahi kakak karena terlalu kasar saat membimbing belajar adiknya. Kakak pun terdiam, beberapa detik kemudian kakak meninggalkan adik yang tidak mengerti tentang matematika.
      Ke esokan harinya, hari yang sangat ditakuti adik pun tiba. Pada jam pertama dan kedua UTS berjalan lancar nah ketika jam 3 adik merasa sangat takut karena itu adalah ulangan matematika. Adik pun merasa pesimis saat mengerjakan soal matematika itu, terpaksa adik pun mencontek kepada teman nya yang pintar dengan MTK.
Bel pulang pun berbunyi adik sedikit merasa lega dan kecewa. Merasa lega karena ulangan matematika telah berakhir dan merasa kecewa karena adik tidak bisa mengerjakan soal matematika tersebut dengan jerih payahnya sendiri. Sungguh malang adik ini.

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis Pasti Ada Artikel — Wednesday, October 17, 2012 — 1 Comment